DISCLAIMER

Bekerja pada bagian dalam pesawat televisi dengan CRT, monitor komputer, atau barang sejenisnya dapat membahayakan nyawa karena terhubung ke sumber listrik dan catu daya tegangan tinggi, serta meledaknya CRT itu sendiri. Baca dan ikutilah seluruh panduan keselamatan dalam sesi Panduan keamanan untuk pekerjaan yang meliputi Listrik Tegangan Tinggi dan atau Peralatan yang terhubung dengan Sumber Listrik. Jika sobat nggak pede dengan kemampuan dan pengalaman sobat, mending serahkan perbaikan dan penyetelan internal kepada teknisi professional. Kami tidak akan bertanggungjawab atas segala kerusakan pada peralatan, barang, atau cidera atau bahkan yang lebih buruk akibat dari penggunaan materi ini

.

Kamis, 16 April 2009

Tentang Leak Dan Salah Kaprah



Fenomena ttg LEAK di Bali selalu menarik utk dibahas. Kata leak sudah mendarah daging di benak masyarakat hindu di Bali atau asal Bali yang tinggal di perantauan sebab kata-kata ini sangat sering kita dengar dan membuat bulu kuduk merinding atau hanya sekedar ga berani keluar malam gara-gara kata “leak" ini. Begitu juga keributan sering terjadi antar tetangga gara-gara seorang nenek di sebelah rumah di tuduh bisa ngeleak…ironisnya lagi yang menyebut si A atau B bisa ngeleak adalah sekelas balian sonteng, dan sebangsanya. Bahkan bayi menangis tengah malam, yang mungkin kedinginan atau perut kembung yang tidak di ketahui oleh ibunya, juga tuduhannya pasti “amah leak” apalagi kalau yang bilang balian sakti, wah…pasti tokcer..
Sedemikian parahkah, atau sangat saktikah leak tersebut, dan kalau saya tanya kepada pembaca semua pernahkah melihat leak, atau paling tidak mayat leak…paling yang ada mayat manusia… Apakah hal itu tidak lebih sebuah anggapan yang perlu di telusuri kebenarannya, sebab arti kata leak itu sendiripun kita jarang yang tahu… Asumsi kita tentang leak paling-paling rambut putih dan panjang, gigi bertaring, mata melotot, dan identik dengan wajah seram.. Hal inilah yang membuat kita semakin tajam mengkritik leak dengan segala sumpah serapah, atau hanya sekedar berpaling muka bila ketemu dengan orang yang bisa ngeleak…

Ditinjau dari sumber ilmunya ada 2 jenis ilmu leak:

1. Leak Panugerahan
Leak Panugerahan adalah kemampuan spiritual yg diberikan oleh Tuhan sbg gift (hadiah lahir) karena ybs memiliki karma yg sangat baik dalam kehidupan sebelumnya. Biasanya sang penerima anugrah sering disebut sebagai "Jan Banggul" (Arti harfiahnya: tangga tinggi dari sebatang bambu panjang di mana anak berupa potongan-potongan kayu atau bambu yang diikat pada batang bambu panjang tadi). Ini karena si penerima anugrah (Bali=wara nugraha) mampu berinteraksi dengan sang pemberi anugrah dan menjadi tanga penghubung antara manusia dengan sesuhunan (manifestasi Tuhan) sehingga dapat menjalankan setiap petunjuk-Nya sebagaimana mestinya. Kata lain dari orang dengan gift ini adalah "Tapakan" (ind:pijakan).

Seorang Jan Banggul atau Tapakan bisa dengan cepat mempelajari ilmu leak pastinya juga didasari dengan pantangan-pantangan tertentu sesuai petunjuk yang telah diterimanya baik lewat kode-kode alam (ceciren)/perantara, mimpi, atau pewisik (bisikan gaib). Dan sekali sang Jan Banggul melanggar aturan atau berbuat diluar kebajikan, maka semua ilmunya akan sirna dan hidupnya pasti menderita. Sehingga apapun yang akan dilakukannya berkaitan dengan ilmu leak, selalu minta ijin terlebih dahulu dari Sesuhunannya atau paling tidak mengadakan pemberitahuan (matur piuning). Kebanyakan praktisi seperti ini berprofesi sebagai balian ketakson (dukun dengan berkah) dan bergelar Pemangku.

2. Leak Papalajahan.
Leak Papalajahan adalah kemampuan yg didapat dgn cara belajar baik dengan meditasi, tapa semadhi atau yoga atau belajar dari guru.

Jadi pada dasarnya ilmu leak adalah salah satu ilmu kerohanian yang bertujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci (mantram-mantram). Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut dengan leak, yang ada adalah “ LIYA, AK yang berarti lina aksara ( memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu). Kekuatan aksara ini disebut panca gni aksara, siapapun manusia yang mempelajari kerohanian merk apapun apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya ( aura).

Cahaya ini bisa keluar melalui lima pintu indra tubuh , telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan. Pada umumya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut, sehingga apabila kita melihat orang ngelekas di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.

Pada prinsipnya ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang, yang di pelajari adalah bagaimana dia mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut. Ketika sensasi itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo, kata ngelekas artinya kontraksi batin agar badan astral kita bisa keluar, ini pula alasannya orang ngeleak apabila sedang mempersiapkan puja batinnya di sebut “angeregep pengelekasan”.

Sampai di sini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum di sebut “ndihan” bola cahaya melesat dengan cepat. Ndihan ini adalah bagian dari badan astral manusia, badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain.

Lalu sering terdengar cerita bahwa orang melihat monyet, atau binatang lain di tempat dan waktu yang tidak semestinya, sekejap kemudian hilang tanpa jejak atau bahkan melihat sosok seram.

Dalam sebuah tayangan episode televisi ada seorang praktisi leak yang mencoba menghapus kesan buruk ilmu leak dengan menayangkan prosesi nglekas. Dinyatakan di sana bahwa kru televisi dari luar Bali pada ketakutan dan menjauh dari sang praktisi karena melihat perubahan wujud menjadi sangat menyeramkan. Padahal dari rekaman video perubahan wujud itu tidak tampak sama sekali. Hanya dari beberapa bagian tubuh sang praktisi mengeluarkan cahaya terang, terutama mulut dan ubun-ubun, sedangkan dari telapak tangan keluar asap putih.
Itu bedanya mata manusia yang memiliki sukma dan mata teknologi (kamera).

Leak juga mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari, ada tujuh tingkatan leak, leak barak (brahma) ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api, leak bulan, leak pemamoran, leak bunga, leak sari, leak cemeng rangdu, leak siwa klakah, leak siwa klakah inilah yang tertinggi, sebab dari ke tujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya. Setiap tingkat mempunyai kekuatan tertentu, di sinilah penganut leak sering kecele, ketika emosinya labil ilmu tersebut bisa membabi buta atau bumerang bagi dirinya sendiri. Hal inilah membuat rusaknya nama perguruan, sama halnya seperti pistol salah pakai berbahaya. Makanya kestabilan emosi sangat penting, dan di sini sang guru sangat ketat sekali dalam memberikan pelajaran.
Sering kita dengar bawa ada orang yang tiba tiba hilang ingatan alias gila karena belajar ilmu bathin. Sebabnya salah satunya ya karena kesiapan mental yang dipaksakan atau ketika dibakar iri, picik, emosi dan dendam disalahgunakanlah ilmu ini untuk tujuan jahat...
yaahh yang belajar leak juga manusia....

Jangan salah… dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya, sebab tidak semua orang bisa melihat ndihan, juga tidak sembarangan berani keluar dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak. Peraturan yang lain juga ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati, orang ngeleak hanya shopingnya di kuburan ( pemuhunan) apabila ada mayat baru, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar rohnya mendapat tempat yang baik sesuai karmanya, begini bunyi doanya leak memberikan berkat, "ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta, mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahutama, ong rang sah, prete namah.." sambil membawa kelapa gading dan airnya dipercikkan sebagai tirta (air suci).

Nah..di sinilah ada perbedaan pandangan bagi orang awam dikatakan leak ke kuburan memakan mayat, atau meningkatkan ilmu ataupun membuat ramuan-ramuan sihir.

Sering muncul pertanyaan, "Trus, kenapa tetanggaku yang sakit katanya dileakin sama tetangga lainnya?"

BEDA PENESTIAN, PENGIWA, DAN LEAK.

Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan serta sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang. Padahal ada aliran yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut “penestian” ilmu ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan batin hitam ini disebut “ PENGERANCAB”. Adapun caranya adalah dengan memancing kesalahan orang lain sehingga emosi, setelah emosi barulah dia bereaksi, jadi emosi dijadikan pukulan balik bagi penestian.

Dalam ajaran penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji gni salembang, aji dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh, aji teluh teranjana, termasuk aji nomoto, (becanda he..he..). Aliran ini disebut “pengiwa’ ( tangan kiri) kenapa tangan kiri, sebab setiap menarik kekuatan selalu memasukan energi dari belahan badan kiri. Sedangkan ilmu leak dari tangan kanan, makanya disebut penengen ( tangan kanan).

Pengwia banyak menggunakan rajah-rajah ( tulisan mistik) juga dia pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgen dan di lab, dan yang paling canggih adalah cetik ( racun mistik)...mirip mirip ilmu santet-lah. Dan aliran ini bertentangan dengan pengeleakan, apabila perang beginilah bunyi mantranya, "ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung leak, mapan aku mapawakan segara gni..bla..bla…".
Pada konteks pengiwa ini adapula yang mengirim penyakit kepada seseorang melalui jasa kurir berupa makhluk halus dengan iming iming sesajen. Dan dilain tempat ada pula yang menyalurkan rasa iri dan dengki dan kebenciannya kepada seseorang dengan membeli atau menyewa pekakas (peralatan) aji ugig untuk mengirimkan penyakit.
Kesimpulannya bahwa ilmu leak itu bukanlah sesuatu yg jelek, melainkan suatu kemampuan spiritual yg sangat tinggi. Baik atau jahatnya tergantung kepada niat orang yg memiliki kemampuan ini.

Di sarikan dari berbagai sumber.

Saya bukanlah seorang praktisi leak, tapi saya banyak mendengar dan membaca dari para praktisi. Dan mungkin suatu saat ketika saya sudah siap, tidak tertutup kemungkinan saya juga mempelajarinya......


Salam kenal dan salam sejahtera



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sereeeemmmmm.......ada juga orang gila yang mau belajar ngeleak...hhiiii.....

Posting Komentar

 

My Blog List

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cable Guy © 2009 Wira

Template © 2008 Cebong Ipiet